Minggu, 21 Juni 2009

MERENDA ASA YANG TERSISA


Samudera kehidupan dirasakan sungguh berat utk sebagian umat manusia di negeriku, karena banyak peristiwa-peristiwa kelam yang terjadi seolah tanpa henti, mengombang ambingkan bagai perahu kecil menhadapi badai di lautan bebas, selalu membuat jiwa terperanggah seakan tak percaya, karena alam mempunyai cara khusus dan luar biasa dalam menjaga amanah dari Sang Maha Pencipta, walau sejujurnya banyak juga peristiwa yang tidak semuanya berakhir duka, tapi kita sering terlambat menyadarinya, sehingga harapan seolah tergantung jauh tanpa kepastian.

Setiap peristiwa yang kelam selalu memakan korban jiwa, dari yang jumlahnya bisa di hitung dengan sebelah tangan, ada juga bahkan yang tak terbilang jumlahnya, dan sering kali saat itu terjadi, kita hanya sibuk saling menyalahkan, tanpa ada keinginan untuk mengurangi derita yg ada, semua saling tunjuk hidung, semua hanya bisa berteriak tanpa makna, tetapi tetap terulang tanpa henti.

Bumi ini semakin tua, dan semakin berat beban yg di pikulnya, hanya segelintir manusia yang masih punya hati, yang peduli atas kemalangan antar sesama, duhai makhluk yang katanya paling mulia di muka bumi, sampai kapan hatimu akan terpanggil utk merawatku, jeritan bumi semakin hari membuat pilu bagi yang peduli.

Tiba tiba kita ada khabar dari negeri seberang, bahwa pada tahun 2012 akan ada badai Matahari, yang akibatnya untuk Bumi sangat mengerikan, tak terbayang apabila peristiwa tsb menjadi kenyataan, kemana semua umat akan bersembunyi dan berlari dari bencana tsb…karena tidak satupun tempat yang akan selamat dari bencana tsb. Satu-satunya hanya pasrah kepada Allah SWT.

Saat diriku merenungkan negeriku, rasa bergidik meremangkan bulu romaku, tak sanggup diri ini membayangkan, bencana apa saja yang akan terjadi di kemudian hari, karena paru-paruku sdh tidak lagi mampu menghirup udara kehidupan, dimana mana tercium bau darah, dan diselimuti oleh kabut kelam, tak terbilang hati umat di negeriku merasa tercabik-cabik, bernanah dan akhirnya membusuk. Dan tidak ada seorangpun peduli atas masa depan negeri ini, semua berlomba untuk menghancurkan dan seolah akan merebut piala kemenangan atas duka yang ada.

Waktu terus berlari, seolah hanya tinggal menunggu hitungan detik-detik utk menuju kehancuran, terdengan suara tawa yang licik dan seringai dari sebagian hati yang kelam, mereka bertepuk keras memberi semangat kepada team penghancur utk segera melaksanakan tugasnya.

Skenario hitam yang sangat keji telah berhasil di jalankan di negeri ini, berjalan mulus tanpa ada satupun yang menyadari pelan-pelan membawa ke jurang kehancuran, hanya secuil umat di negeri ini yang mempunyai kepekaan atas peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi, tapi mereka juga tidak mempunyai daya serta upaya utk mencegah atau memperlambatnya, hanya bisa tergagap dan frustasi, Demi Allah aku tidak sudi melihat kehancuran itu terjadi.

Hati-hati keji dan kelam sangat licik menjalankan seluruh strategy, mereka ada di seluruh lapisan urat nadi negeri ini, bagai segerombolan lintah menghisap darah-darah di semua kehidupan umat negeri. Sungguh tragis karena semua kejadian mengerikan tsb, bermula dari dalam diri kita semua, karena tidak ada lagi rasa peduli dan rasa kasih, yang akhirnya membiarkan kekejian tsb merengkuh masa depan negeri ini, duhai rakyat negeriku, sampai kapankah hatimu terlena, sampai kapan hatimu membeku, bangunlah, bersiaplah, siagalah dengan sepenuh jiwa dan raga, buka mata hati mu, karena negeri ini sebentar lagi akan tiada, hancur tanpa ada yang tersisa, hanya harga diri dan kehormatan yang masih bisa menyelamatkan, dan hanya umat negeri ini yang diberi kuasa untuk menyelamatkan negeri ini, selamatkan masa depan negeri ini dari serbuan mahluk ganas yang keji.

Haruskah satu demi satu kesebutkan nama-nama hati yang keji, percayalah tidak akan muat dalam lembaran-lembaran yang ada, dari satuan bahkan sampai jutaan lembaran hitam, daftar tsb bagai awan hitam yang terus menerus bergayut di langit, tanpa ada celah cahaya yang akan masuk, yang akan membuat kebekuan tambah menggila, tidak ada satupun yang akan sanggup menghadapinya, sehingga umat di negeri ini akan menghiba-hiba pada kematian, karena hanya itu mungkin satu-satunya cara yang bisa membebaskan penderitaan umat negeri ini.
Ya Allah SWT, hamba memohon kepadaMu, berikanlah kesempatan lagi untuk negeri Indonesia, agar para pemimpinnya bisa lebih amanah, lebih jujur, lebih beriman, dan lebih sayang kepada seluruh rakyatnya, agar mereka bisa menjalankan seluruh tugas dan kewajibannya, dan hamba mohon petunjukMu agar negeri ini bisa selamat sampai akhir dunia....

1 komentar: